Drakula dari dulu hingga sekarang masih menjadi misteri. Drakula apakah
sebuah mitos atau kebenaran ? Drakula adalah vampir penghisap darah
yang merupakan tokoh utama fiksi ciptaan Bram Stoker dalam novelnya
Dracula yang diterbitkan pada tahun 1897.
Vlad the Impaler, ternyata
tokoh nyata yang menjadi inspirasi bagi karakter utama dalam kisah
Draculakarya Bram Stoker.Drakula adalah seorang bangsawan vampir yang
diceritakan berasal dari kota Transilvania yang berada di Rumania.
Kelemahan Drakula ialah bawang putih, salib dan roti sakramen.Dia lebih
lemah pada siang hari namun sinar matahari tidaklah terlalu berbahaya
baginya. Tokoh ini kemungkinan terinspirasi Vlad Ţepeş, pangeran yang
memerintah Wallachia pada abad ke-15 dengan tangan besi. Sifat dasar
Drakula adalah sifat dasar vampir pada umumnya.Ia adalah makhluk yang
tak bisa mati, peminum darah manusia atau binatang serta bersifat jahat.
Drakula umumnya mempunyai deksripsi bertubuh tinggi, mata yang
bersinar, berkulit pucat serta memakai jas lengkap dengan sarung
tangan.Selain itu peran Bella Lugosi dalam film klasik garapannya yang
berjudul sama pada tahun 1931 memberikan pengaruh kepada publik tentang
deskripsi umum Drakula.
Drakula adalah nyata ?
Vlad
the Impaler, tokoh nyata yang menjadi inspirasi bagi karakter utama
dalam kisah Draculakarya Bram Stoker. Vlad III terkenal karena
menginspirasi nama karakter vampir pada novel Bram Stoker tahun 1897,
Drakula. Vlad III, Pangeran Wallachia adalah pangeran Wallachia yang
berkuasa pada tahun 1448, lalu pada 1456 hingga 1462 dan pada tahun
1476. Dalam sejarah, Vlad terkenal akan perlawanannya terhadap ekspansi
Kesultanan Utsmaniyah dan hukuman kejam yang ia berlakukan pada
musuh-musuhnya.
Vlad III tak ayal identik dengan hasil karya
literatur vampir berjudul Dracula oleh pengarang Irlandia, Bram
Stoker.Banyak yang berspekulasi tentang mengapa Bram Stoker memilih nama
Dracula sebagai peran antagonis di novelnya.Ada yang mengatakan bahwa
itu semua adalah cara dunia barat mengaburkan kekejamannya kepada
korban-korbannya.Pada sebuah penelian oleh Raymond McNally dan Radu
Florescu dari Boston College di Massachusetts berjudul “In Search of
Dracula” menyatakan bahwa Dracula didasarkan dari karakter kejam Vlad
III.Tapi pada sebuah penelitian ilmiah terkini oleh Professor Elizabeth
Miller dari Universitas Newfoundland di Kanada semua terjawab lewat
catatan-catatan Bram Stoker.
Pada penelitian itu Professor
Miller mengumpulkan semua catatan selama hidup Bram Stoker dan menemukan
fakta bahwa Bram Stoker menemukan nama Dracula dari buku William
Wilkerson berjudul An Account of the Principalities of Wallachia and
Moldavia.Pada catatan itu ditemukan bahwa Bram Stoker meminjam buku itu
dari Perpustakaan Whitby di Inggris Utara.Kontras dengan pandangan
tentang pengaburan kekejamannya, Bram Stoker sama sekali tidak
tahu-menahu tentang kekejaman Vlad III.Dracula sendiri selama hidupnya
tidak pernah meminum darah layaknya vampir.Bahkan musuh bebuyutannya
Kesultanan Utsmaniyah pun tidak pernah menyebut Dracula sebagai makhluk
penghisap darah tersebut.Penelitian terakhir menyebutkan bahwa Vlad III
menderita penyakit Porfiria, sehingga ia selalu menghindar dari sinar
Matahari atau sinar Ultraviolet, serta memiliki kelainan pada kulitnya
yang pucat.
Beberapa sumber keliru melacak asal-usul vampir
pada seorang pangeran Romania, Vlad Tepes (1431-1476), yang berjuang
untuk kemerdekaan dari Kekaisaran Ottoman. Walau bisa dibilang caranya
sangat brutal dan sadis (contohnya ia membunuh musuh-musuhnya dengan
menusukkan tombak sedikit demi sedikit, menarik keluar isi perut mereka,
memotong-motong badan mereka, membakar mereka, dan lainnya), hal-hal
tersebut memang lazim semasa perang di zaman itu. Teknik-teknik yang
sama juga dipakai oleh Gereja Katolik dan para penguasa lainnya di abad
pertengahan untuk menyiksa dan membunuh musuh. Bram Stoker (Dracula)
juga telah memasukkan aspek-aspek dari Vlad Tepes ke dalam tokoh Dracula
dalam karyanya. Walau Tepes memang juga memengaruhi gambaran fiksi dari
vampir masa kini, akar vampir sesungguhnya memiliki asal yang berbeda.
Dari segi kebudayaan, vampir adalah suatu fenomena yang muncul di
seluruh dunia.
Menurut pakar antropologi Paul Barber yang
merupakan pengarang buku Vampire, Burial, and Death (vampir, pemakaman,
dan kematian), hampir semua kultur memiliki cerita versi lokal yang
mirip legenda vampir, dan semuanya “memiliki kemiripan yang mengejutkan
pada vampir ala Eropa,” katanya. Kepercayaan akan adanya vampir berasal
dari takhayul dan asumsi yang keliru tentang pembusukan setelah
kematian. Catatan penemuan pertama tentang vampir tersebar di Eropa
pada abad pertengahan. Cerita-cerita itu semua mengikuti pola yang sama:
suatu kenaasan menimpa seseorang, suatu keluarga, atau suatu kota,
mungkin karena paceklik yang merusak panen, atau tersebarnya wabah. Di
masa itu, ilmu pengetahuan belum bisa menjelaskan pola cuaca dan teori
kuman. Jadi, kesialan apa pun yang tak jelas penyebabnya bisa disalahkan
pada vampir. Vampir merupakan jawaban mudah untuk menjelaskan mengapa
dari dulu hal buruk bisa terjadi pada orang yang baik.
Kisah Nyata Drakula Wanita
Elizabeth Báthory adalah countess Hungaria dari keluarga Báthory di
Slovakia. Keluarga ini diingat untuk pertahanan melawan Utsmaniyah. Ia
terkenal sebagai pembunuh berantai dalam sejarah Hungaria dan Slowakia
dan diingat sebagai Wanita Berdarah Csejte (kini Čachtice). Istana
Čachtice merupakan tempat ia menghabiskan hidupnya. Setelah kematian
suaminya, ia dan empat pembantunya dituduh menyiksa dan membunuh ratusan
wanita muda, dengan sekurangnya sebanyak 650 korban. Pada tahun 1610,
ia dipenjarakan di Istana Čachtice dan menghabiskan hidupnya disana.
Bathory lahir di Hungaria thn 1560, kurang lebih 100 tahun setelah Vlad
‘The Impaler’ Dracul meninggal. Kakek buyut Elizabeth Báthory adalah
Prince Stephen Báthory yang merupakan salah satu Ksatria yang memimpin
pasukan Vlad Dracul ketika dia merebut kembali kekuasaan di Walachia
seabad sebelumnya.
Elizabeth terlahir dari pasangan Georges dan
Anna Báthory yang merupakan bangsawan kaya raya dan salah satu keluarga
bangsawan paling kaya di Hungaria saat itu. Keluarga besarnya juga
terdiri dari orang-orang terpandang. Salah satu sepupunya adalah perdana
menteri di Hungaria, seorang lagi adalah Kardinal. Bahkan pamannya,
Stepehen kemudian menjadi Raja Polandia. Namun keluarga Báthory memiliki
‘sisi’ lainnya yang lebih ‘gelap’ selain segala kekayaan dan
popularitasnya. Disebutkan bahwa salah satu pamannya yang lain adalah
seorang Satanis dan penganut Paganisme sementara seorang sepupunya yang
lain memiliki kelainan jiwa dan gemar melakukan kejahatan sexual.
Tahun 1575, di usia 15 tahun Elizabeth menikah dengan Count Ferenc
Nádasdy yang 10 tahun lebih tua darinya. Karena suaminya berasal dari
bangsawan yang lebih rendah, maka Count Ferenc Nádasdy menggunakan nama
Báthory dibelakangnya. Elizabeth tetap menggunakan nama keluarganya
yaitu Báthory dan tidak menjadi Nádasdy. Kedua pasangan tersebut
kemudian tinggal di Istana Čachtice, yang merupakan sebuah kastil di
atas pegunungan dengan desa Čachtice dilembah dibawahnya. Suaminya
jarang mendampingi Elizabeth karena Count Ferenc lebih sering berada di
medan pertempuran melawan Turki Usmani (Ottoman Empire). Ferenc kemudian
menjadi terkenal karena keberaniannya di medan pertempuran, bahkan
dianggap sebagai pahlawan di Hungaria dengan julukan ‘Black Hero of
Hungary’.
Elizabeth yang masih muda tentu senantiasa merasa
kesepian karena selalu ditinggal sang suami. Disebutkan dia memiliki
kebiasaan mengagumi kecantikannya dan kemudian memiliki banyak kekasih
gelap yang melayaninya selama sang suami tidak berada di tempat.
Elizabeth bahkan pernah melarikan diri bersama kekasih gelapnya namun
kemudian kembali lagi dan suaminya memaafkannya. Tetapi hal tersebut
tidak mengurangi ketagihan Elizabeth akan kepuasan seksual. Disebutkan
juga Elizabeth menjadi seorang biseksual dengan melakukan hubungan
lesbian dengan bibinya, Countess Klara Báthory.
Lama kelamaan
Elizabeth merasa bahwa darah para gadis desa masih kurang baginya. Demi
mendapat darah yang menurutnya lebih berkualitas, Elizabeth mengincar
darah para gadis bangsawan rendahan. Dia kemudian melakukan penculikan
terhadap gadis-gadis bangsawan untuk dijadikan korbannya. Namun hal
tersebut menjadi bumerang baginya. Hilangnya gadis-gadis bangsawan
dengan cepat mendapatkan perhatian di kalangan bangsawan, orang-orang
berpengaruh, hingga Raja sendiri. Tanggal 30 Desember 1610, pasukan
tentara dibawah pimpinan György Thurzó, yang merupakan sepupu Elizabeth
sendiri, menyerbu Istana Čachtice di malam hari. Mereka semua terkejut
melihat pemandangan yang mereka temukan di dalam Istana Čachtice. Mayat
seorang gadis yang pucat kehabisan darah tergeletak diatas meja makan,
seorang lainnya yang masih hidup namun sekarat ditemukan terikat di
tiang dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah. Di
bagian penjara ditemukan belasan gadis yang sedang ditahan menunggu
giliran dibunuh. Kemudian di ruang basement ditemukan lebih dari 50
mayat yang sebagian besar sudah mulai membusuk.
Sekurangnya 650
nama tercatat dalam pengadilan atas Elizabeth Bathory di tahun 1611.
Nama-nama itu didapat berdasarkan laporan dari berbagai pihak. Mulai
dari keluarga-keluarga petani hingga bangsawan. Elizabeth sendiri tidak
pernah didatangkan ke pengadilan untuk diadili secara langsung. Hanya
empat pelayannya yang diadili dan kemudian dihukum mati. Raja Hungaria
memerintahkan Elizabeth dikurung dalam kamarnya di Istana Čachtice
selama sisa hidupnya. Para pekerja kemudian dikerahkan untuk menutup
semua pintu dan jendela ruang kamar Elizabeth dengan tembok dengan hanya
menyisakan lubang kecil yang digunakan untuk memasukan makanan dan
minuman.
Tahun 1614, atau 4 tahun setelah Elizabeth diisolasi
dengan tembok di kamarnya sendiri, seorang penjaga melihat makanan yang
disajikan untuk Elizabeth tidak tersentuh selama seharian. Penjaga itu
kemudian mengintip kedalam dan melihat sang Countess tertelungkup dengan
wajah di lantai. Elizabeth ‘The Blood Countess’ Báthory meninggal di
usia 54 tahun pada 21 Agustus 1614.
Fiksi dalam Sastra dan Film
Sifat dasar Drakula adalah sifat dasar vampir pada umumnya.Ia adalah
makhluk yang tak bisa mati, peminum darah manusia atau binatang serta
bersifat jahat.Sifat-sifat ini diusung pula dalam adaptasi berbagai
novel sesudah novel Dracula.Beberapa diantaranya adalah The Vampyre dan
Carmilla yang kebetulan adalah sumber inspirasi Bram Stoker dalam
menulis novelnya
Drakula banyak diadaptasi dalam bentuk film.
Salah satu yang mengawalinya adalah Nosferatu oleh F.W. Murnau pada
tahun 1922.Selain itu masih ada beberapa film yang juga menjadi ikon di
masanya adalah London After Midnight karya Tod Browning yang dirilis
pada tahun 1927 yang merupakan penggagas film bersuara.Kesusksesan film
ini adalah Lon Chaney Sr., pemeran utama dari film itu yang tentunya
mempunyai sepasang gigi taring serta mata yang tajam lengkap dengan jas
dan jubah ala Drakula.
Drakula pun pernah diadaptasi sebelum
Nosferatu yaitu pada tahun 1920 di Rusia dan 1921 di Hongaria].Keduanya
diberi judul Drakula.Zaman setelah Nosfertu pun muncul Dracula’s
Daughter karya Gloria Holden pada tahun 1931 dan Dracula di
Meksiko.Mulai tahun 1940an terjadi ledakan luar biasa dalam rilis film
bertemakan Drakula.Beberapa yang menjadi legenda adalah Son of Dracula
dimana Lon Chaney kembali menjadi pemeran utama sebagai Count Allucard.
Selain Chaney, dekade ini menandakan lahirnya House of Dracula dimana
John Carradine pertama bermain.Carradine sendiri adalah pemeran Drakula
yang memiliki mimik yang seram.Pada ahun 1958 Christopher Lee muncul
lewat film Horror of Dracula . Selain Christoper Lee, dekade ini
memperkenalkan Barbara Steele dalam filmnya Blood of Vampire (1958) yang
kemudian melambungkan namanya sebagai Ratu Horror dekade itu.Tahun
1960an Christopher Lee kembali bermain dalam film Dracula: Prince of
Darkness (1966).Selain itu ikon Drakula zaman itu pun hadir lewat film
The Brides of Dracula.Sederet film Drakula pun bermunculan pada tahun
1970, kali ini dengan suara dan efek yang lebih meyakinkan.
Beberapa film Drakula terkenal dekade 1980-1990 adalah film komedi Once
Bitten (1985) oleh komedian Jim Carrey.The Lost Boy (1987) dibintangi
Kathryn Bigelow merupakan box office, meraup keuntungan lebih dari 32
juta dolar Amerika.Tahun 1990an Bram Stoker’s Dracula karya Francis For
Coppola beredar, film ini dibintangi Gary Oldman dan Keanu
Reeves.Diikuti dengan film aksi Blade yang dibintangi Wesley Snipes .
Di tahun 2000an Drakula kembali dipopulerkan melalui film Van Helsing
(2004) yang dibintangi oleh Hugh Jackman yang mengubah petualangan
Abraham Van Helsing (tokoh protagonis di novel Dracula (Novel)) menjadi
penuh dengan aksi. Film romantis populer Twilight juga mengambil sosok
vampir aristokrat seperti dalam Drakula
Film modern terbaru
dari seri Twilight Saga, yaitu bagian kedua dari empat yang berjudul New
Moon, mulai diputar di Jakarta. Film ini telah memecahkan rekor box
office dengan meraup lebih dari 70 juta dollar AS dan kemungkinan akan
menjadi laba pembukaan terbesar sepanjang sejarah. Sebenarnya seri
Twilight Saga bukan cerita vampir pertama yang diangkat ke layar lebar.
Selama berpuluh-puluh tahun sudah banyak film-film terkenal yang
bertemakan vampir. Para penulis fiksi masa kini yang pernah mengangkat
tema vampir, seperti Stephenie Meyer (Twilight Saga), Anne Rice
(Interview with the Vampire), dan Stephen King (Salem’s Lot), memiliki
“tambang” legenda yang tak habis-habisnya untuk digali.
Robert Pattinson Keturunan Drakula
Ahli-ahli genealogi yang menjadi para peneliti pada Ancestry.com
mengatakan, bintang film-film Twilight Saga Robert Pattinson masih
memiliki hubungan kekerabatan dengan Vlad the Impaler, tokoh nyata yang
menjadi inspirasi bagi karakter utama dalam kisah Draculakarya Bram
Stoker.
Para peneliti tersebut menemukan bahwa Pattinson dan
pemimpin Transylvania itu, yang bernama asli Vlad III Dracula,
terhubungkan karena mereka sama-sama masih berkerabat dengan keluarga
Kerajaan Inggris. Pangeran William dan Pangeran Harry merupakan
saudara-saudara sepupu jauh Pattinson. Sementara itu, Vlad the Impaler
merupakan paman jauh kedua pangeran tersebut. “Melacak mundur keluarga
Pattinson ke Vlad merupakan penelitian yang sulit. Tapi,
potongan-potongan yang terurai mencipta pengiring sempurna bagi Twilight
Saga,” kata Anastasia Tyler, seorang ahli genealogi pada Ancestry.com.
“Tanpa mitos atau sihir, kami menemukan kebangsawanan dan vampir yang
terpendam dalam hidup Pattinson—menjadikan cerita Pattinson sama
supernaturalnya seperti yang dimainkannya dalam film,” katanya lagi.
Dari penelitian tersebut terungkap pula bahwa Stephenie Meyer, penulis
seri novel Twilight, juga memiliki hubungan kekerabatan dengan Vlad the
Impaler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar